Pasar Otomotif Eropa Stagnan di 2025, Namun Penjualan Bulan Juli Memberi Sinyal Positif

Pasar otomotif Eropa menunjukkan gambaran yang kontras selama tujuh bulan pertama tahun 2025. Data terbaru dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, pasar mobil di Uni Eropa, EFTA, dan Inggris Raya mengalami stagnasi. Namun, data bulan Juli memberikan sedikit angin segar dengan adanya pertumbuhan, di tengah pergeseran signifikan menuju elektrifikasi dan persaingan merek yang semakin ketat.

Kondisi Pasar Secara Umum: Datar Namun Belum Pulih

Berdasarkan data yang dirilis ACEA, pendaftaran mobil baru pada bulan Juli 2025 di kawasan Eropa (UE+EFTA+Inggris) mencapai 1.085.356 unit, naik 5,9% dibandingkan Juli 2024. Meskipun demikian, angka kumulatif dari Januari hingga Juli 2025 tercatat sebanyak 7.900.877 unit, sebuah angka yang hampir tidak menunjukkan perubahan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Roberto Vavassori, Presiden ANFIA (Asosiasi Industri Otomotif Nasional Italia), menyuarakan keprihatinannya. “Data kumulatif 2025 menunjukkan pasar mobil Eropa yang pada dasarnya datar, masih jauh dari volume sebelum pandemi COVID-19. Situasi ini menghambat peremajaan armada kendaraan, yang kini usia rata-ratanya mencapai 12,5 tahun,” ujarnya. Menurutnya, lambatnya peremajaan ini tidak hanya berdampak buruk pada upaya pengurangan emisi CO2, tetapi juga mengancam lapangan pekerjaan di industri otomotif Eropa yang terus menurun.

Vavassori menyerukan adanya revisi strategi dekarbonisasi yang lebih pragmatis dan konkret, didukung oleh kebijakan terkoordinasi di tingkat Eropa untuk mendorong permintaan kendaraan rendah emisi.

Era Elektrifikasi: Pertumbuhan Pesat Kendaraan Listrik dan Hibrida

Salah satu tren paling menonjol di bulan Juli adalah lonjakan permintaan untuk kendaraan ramah lingkungan. Pendaftaran mobil listrik baterai (BEV) meroket sebesar 33,6%, menguasai 17,2% pangsa pasar. Kinerja yang lebih impresif ditunjukkan oleh mobil plug-in hybrid (PHEV) yang tumbuh sebesar 52,3% dengan pangsa pasar 10,3%. Mobil hibrida konvensional (HEV) juga mencatatkan pertumbuhan solid sebesar 11,1% dan menjadi pilihan utama konsumen dengan pangsa pasar 34,3%.

Secara total, kendaraan terelektrifikasi (BEV, PHEV, dan HEV) terjual sebanyak 669.919 unit pada bulan Juli, yang secara kolektif menguasai 63% dari total pasar. Jika digabungkan, mobil yang dapat diisi ulang dayanya (BEV dan PHEV) kini memegang 27,5% pangsa pasar, menandakan pergeseran preferensi konsumen yang semakin jelas.

Kinerja Bervariasi di Pasar Utama Eropa

Kondisi pasar sangat beragam di lima negara utama Eropa. Spanyol dan Jerman menunjukkan kinerja positif, sementara Prancis, Italia, dan Inggris mengalami penurunan.

  • Spanyol: Pasar Spanyol melanjutkan tren positifnya dengan pertumbuhan kuat sebesar 17,1% pada bulan Juli. Selama tujuh bulan pertama, pasar tumbuh 14,3%. Asosiasi otomotif Spanyol, ANFAC, optimis dapat mencapai target penjualan 1,1 juta unit tahun ini, didorong oleh permintaan dari sektor swasta dan korporat.

  • Jerman: Pasar terbesar di Eropa ini pulih pada bulan Juli dengan kenaikan 11,1%, mencapai 264.802 unit. Namun, secara kumulatif sejak awal tahun, pasar Jerman masih turun 2,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

  • Prancis, Italia, dan Inggris: Ketiga pasar besar ini mencatatkan hasil negatif. Prancis mengalami penurunan 7,7%, Italia terkontraksi 5,1%, dan Inggris Raya turun 5,0%. Penurunan di Inggris menandai bulan Juli terlemah sejak 2022, yang menunjukkan betapa rapuhnya kepercayaan konsumen di tengah ketidakpastian ekonomi.

Pertarungan Merek: Stellantis dan Tesla Melemah, Raksasa Tiongkok Unjuk Gigi

Persaingan antar produsen mobil semakin memanas. Grup Stellantis mencatatkan penjualan sebanyak 151.391 unit di Eropa pada bulan Juli, turun 1,1% dibandingkan tahun sebelumnya, yang membuat pangsa pasarnya turun dari 14,9% menjadi 13,9%.

Nasib yang lebih buruk dialami oleh Tesla. Penjualan pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat ini anjlok 40,2% di bulan Juli, dengan hanya 8.837 unit terdaftar. Akibatnya, pangsa pasar Tesla merosot dari 1,4% menjadi hanya 0,8%. Secara tahunan, penjualan Tesla sudah turun 33,6%.

Di sisi lain, produsen mobil asal Tiongkok menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Sebagai contoh, BYD terus berekspansi di pasar Eropa dan bersiap meluncurkan model terbarunya, Seal 6 DM-i Touring, di Pameran Otomotif Internasional Munich. Mobil station wagon ini dibekali teknologi Super Hybrid DM yang diklaim mampu memberikan jangkauan gabungan hingga 1.505 kilometer, sebuah penawaran yang sangat kompetitif dan menjadi ancaman serius bagi merek-merek mapan.

Releated

Trump Media Umumkan Kepemilikan Bitcoin Senilai $2 Miliar

Trump Media and Technology Group (DJT), perusahaan yang menaungi platform media sosial Truth Social, mengumumkan telah mengakumulasi bitcoin (BTC) senilai sekitar $2 miliar. Pengumuman ini dirilis pada Senin pagi dan langsung memicu lonjakan harga saham DJT lebih dari 5% di perdagangan pra-pasar. Menurut keterangan resmi, nilai bitcoin yang dimiliki perusahaan saat ini setara dengan sekitar […]

Panduan Lengkap Tarik Tunai di ATM BRI dengan dan tanpa Kartu

Tarik tunai di ATM BRI kini semakin mudah dilakukan, baik menggunakan kartu debit maupun tanpa kartu sama sekali. Nasabah Bank BRI memiliki kemudahan akses berkat jaringan ATM yang luas, tersebar mulai dari kota besar hingga pelosok desa di seluruh Indonesia. Tarik Tunai Menggunakan Kartu Debit Untuk mengambil uang tunai dari ATM BRI dengan kartu, berikut […]