KDE Tawarkan Alternatif Linux bagi Pengguna yang Tinggalkan Windows 10
Dukungan resmi Microsoft untuk Windows 10 akan segera berakhir. Mulai Oktober mendatang, sistem operasi ini tidak lagi menerima pembaruan, baik dari segi fitur maupun keamanan. Menghadapi kenyataan ini, komunitas Linux KDE melihat peluang untuk menarik pengguna yang enggan atau tidak dapat beralih ke Windows 11. Solusi yang ditawarkan? Sistem operasi Plasma dari KDE, sebagai alternatif modern dan bebas biaya.
Linux Plasma: Solusi Tanpa Ganti Perangkat
Gagasan utama dari tim KDE cukup sederhana: jika Microsoft berusaha membuat komputer lama menjadi usang melalui pembaruan perangkat lunak yang terbatas, maka Linux hadir untuk membalikkan keadaan. Dengan memasang Plasma, pengguna tidak perlu membeli perangkat baru. KDE memasarkan Plasma sebagai sistem operasi modern yang tetap berjalan mulus bahkan di komputer lama, tanpa mengorbankan fungsionalitas.
Plasma juga dirancang ramah bagi pemula, sepenuhnya open-source dan gratis. Antarmukanya bisa dikustomisasi agar menyerupai Windows, demi memudahkan transisi bagi pengguna lama Microsoft. KDE menjanjikan pengalaman pengguna tanpa iklan, tanpa langganan paksa, dan tanpa pembaruan otomatis yang mengganggu seperti di Windows. Meski begitu, pengguna tetap perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan mengganti beberapa aplikasi yang biasa digunakan.
Namun, solusi ini lebih cocok untuk pengguna rumahan yang cukup termotivasi dan memiliki pemahaman teknologi dasar. Bagi perusahaan, adopsi Linux secara luas masih menjadi tantangan, dan kemungkinan besar mereka akan memilih untuk mengganti perangkat demi kompatibilitas dengan Windows 11.
Sebagian Besar Pengguna Masih Gunakan Windows 10
KDE bukan satu-satunya pihak di dunia Linux yang bergerak cepat menjelang berakhirnya dukungan Windows 10. Melalui kampanye bertajuk End of 10, berbagai organisasi seperti Debian, iFixit, Nextcloud, openSUSE, dan OpenSource.org juga menyuarakan kekhawatiran mereka atas keputusan Microsoft dan potensi dampaknya bagi pengguna.
Data dari Statcounter menunjukkan bahwa hingga Mei 2025, Windows 10 masih menguasai 53,2% pangsa pasar dari seluruh sistem operasi Microsoft. Sementara itu, Windows 11 yang dirilis sejak Oktober 2021 belum mampu mengejar, hanya meraih 43,23% meskipun promosi dan pembaruannya terus digalakkan.
Dengan jumlah pengguna Windows 10 yang masih sangat besar, KDE dan komunitas open-source lainnya melihat momen ini sebagai kesempatan strategis untuk memperluas jangkauan Linux di kalangan pengguna umum.