Miyu Yamashita Ukir Sejarah: Pegolf 150 cm Menangkan Gelar Mayor LPGA di Debutnya

Kejutan dari Pegolf Jepang di LPGA

Miyu Yamashita, pegolf muda asal Jepang berusia 21 tahun, menciptakan sensasi di dunia golf internasional dengan menjuarai turnamen mayor AIG Women’s Open dalam musim debutnya di LPGA Tour. Turnamen bergengsi ini digelar di Royal Porthcawl Golf Club, Mid Glamorgan, Wales, dengan total par 72.

Yamashita mencatatkan total skor 11-under-par 277, unggul dua pukulan atas pesaing terdekatnya, Charley Hull dari Inggris dan Minami Katsu dari Jepang, yang sama-sama finis di posisi kedua. Atas kemenangannya, ia membawa pulang hadiah sebesar 1.462.500 dolar AS (sekitar Rp20,3 miliar).

“Mimpi Seumur Hidup yang Menjadi Kenyataan”

Usai kemenangannya, Yamashita mengungkapkan rasa bahagia dan puasnya, “Menjuarai turnamen mayor adalah mimpi dan tujuan hidup saya sejak lama. Saya sangat senang bisa mewujudkannya setelah terus berkembang dan berjuang setiap hari. Kini saya bisa dengan bangga menyebut diri saya sebagai juara.”

Meski memiliki tinggi badan hanya 150 cm—bahkan lebih pendek dari legenda Korea Kim Mi-hyun (155 cm)—Yamashita menunjukkan bahwa teknik dan penguasaan kontrol jauh lebih penting. Meski jarak pukulan drivernya tidak terlalu jauh, kemampuan mengatur spin dan akurasi pukulannya memungkinkan bola berhenti dengan tepat di green yang keras.

Persaingan Sengit di Putaran Akhir

Yamashita memulai putaran final sebagai pemimpin klasemen, unggul satu pukulan atas Kim A-lim dari Korea Selatan dan dua pukulan dari Andrea Lee dari AS. Sempat kehilangan momentum di ronde ketiga, ia kembali tampil solid di putaran terakhir dengan mencetak tiga birdie dan satu bogey, menjaga keunggulannya hingga akhir.

Sementara itu, Kim A-lim yang memulai hari dengan harapan bisa membalikkan keadaan justru kehilangan satu pukulan dan menyelesaikan turnamen dengan skor total 7-under-par 281, menempatkannya di posisi keempat bersama pegolf Jepang, Rio Takeo. Ia tetap optimis, “Saya merasa permainan hari ini sangat menantang. Angin cukup menyulitkan dan saya membuat beberapa kesalahan. Tapi saya belajar banyak dan posisi keempat ini akan menjadi motivasi untuk turnamen berikutnya.”

Andrea Lee, yang berada di posisi ketiga sebelum putaran final, bermain buruk dengan 4-over-par dan harus puas di posisi ke-13 bersama Kim Sei-young dan Kim Hyo-joo dengan skor total 2-under-par 286.

Pergeseran di Peringkat Dunia

Turnamen ini juga membawa perubahan penting di peringkat dunia. Nelly Korda dari AS, yang sebelumnya menempati posisi nomor satu dunia selama 71 pekan berturut-turut, finis di peringkat ke-36 dengan 3-over-par 291, sama seperti Lydia Ko dari Selandia Baru. Akibat hasil ini, posisi nomor satu dunia berpindah ke tangan Atthaya Thitikul dari Thailand yang menyelesaikan turnamen di posisi ke-30 dengan 1-over-par.

Prestasi Lain Pegolf Jepang dan Inggris

Kemenangan Yamashita menandai gelar mayor kedua bagi Jepang musim ini, setelah Saigo Mao menjuarai Chevron Championship. Ini juga menjadi kemenangan mayor kedua bagi Jepang sejak Shibuno Hinako menjuarai AIG Women’s Open pada 2019.

Sementara itu, Lottie Woad dari Inggris, yang pekan lalu menang di debut LPGA Tour-nya, melanjutkan performa impresifnya dengan finis di posisi kedelapan bersama skor 4-under-par 284.

Performa Pegolf Korea Selatan

Dari Korea Selatan, Kim Sei-young dan Kim Hyo-joo finis di posisi ke-13 dengan 2-under-par. Yoo Hae-ran, Im Jin-hee, dan Shin Ji-eun berada di posisi ke-23 dengan even par. Ahn Na-rin finis di posisi ke-30 dengan 1-over-par, dan Jeon In-ji di posisi ke-39 dengan 4-over-par.

Satu-satunya wakil KLPGA Tour yang lolos ke babak final, Ma Da-som, mencatatkan skor total 15-over-par 303, menempati posisi ke-69 dari 71 peserta yang lolos cut. Ia memperoleh hadiah sebesar 18.024 dolar AS (sekitar Rp25 juta).

Releated

Juventus Gagal Menjebol Gawang Roma, Thiago Motta Alami Kebuntuan Perdana

Juventus harus puas bermain imbang tanpa gol saat menjamu AS Roma dalam pertandingan pekan ketiga Serie A 2024–2025. Laga yang berlangsung di Stadion Allianz ini menjadi ujian tersendiri bagi skuad asuhan Thiago Motta, yang sebelumnya selalu mencetak tiga gol di dua pertandingan awal musim. Sejak peluit awal dibunyikan, baik Juventus maupun Roma menampilkan permainan disiplin […]